Selasa, 14 November 2023. SMA Negeri 2 Bangli kedatangan tim Gabungan Organisasi Wanita(GOW) Kabupaten Bangli, yang dipimpin oleh Ni Wayan Suciati Diar, dengan didampingi Kepala Dinas Sosial I Wayan Jimat, S.Km.,M.SI. Tim sosialisasi disambut langsung oleh Kepala SMA N 2 Bangli, I Gede Kariawan,S.Pd.,M.Pd.
Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Negeri 2 Bangli. Beliau menyampaikan agar setelah kegiatan sosialisasi mengenai pencegahan pernikahan dini dan hamil pranikah, siswa dapat mengambil sisi positif dan poin-poin penting agar dapat diteruskan kepada teman-teman yang lainnya agar dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan. Selanjutnya, Ni Wayan Suciati Diar sebagai ketua GOW menyampaikan tujuan dari dilaksanakannya sosialisasi ini agar siswa-siswi dapat mengetahui apa itu pernikahan dini dan hamil pranikah. Siswa-siswi dapat menjauhi hal ini karena masih duduk di bangku sekolah dan belum cukup umur untuk merasakan pernikahan. “Seharusnya kita masih bersekolah, belajar, bermain bersama teman-teman, bercerita suka ria kepada orang tua, tetapi itu semua akan hilang ketika kita melakukan pernikahan dini”. Tegas Ni Wayan Suciati Diar dalam sambutannya.
I Wayan Jimat, S.Km., M.SI. Menyampaikan pernikahan dini adalah sebuah bentuk pernikahan yang dilangsungkan oleh pasangan laki-laki dan perempuan yang salah satu atau keduanya masih berusia di bawah 19 tahun. Adapun faktor-faktornya yaitu, faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor adat istiadat, faktor sosial media dan lain lain. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Pertama, melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pernikahan dini. Kedua, menyediakan pendidikan formal yang memadai. Ketiga, pengawasan terkait penggunaan sosial media. Keempat, pengisian waktu luang remaja yang bersifat positif. Kelima, peningkatan ekonomi masyarakat. Terakhir, pendidikan seks pada remaja.
Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada siswa-siswi dalam menurunkan tingkat penceraian akibat terjadinya pernikahan dini. Sekaligus menekankan kepada siswa-siswi agar lebih mengutamakan pendidikan sehingga dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya pernikahan dini dan hamil pranikah di era globalisasi saat ini.
